Sabtu, 13 April 2013

Cara Untuk Mengatasi Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk



Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.

 Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya

PERMASALAHAN YANG TIMBUL AKIBAT KEPADATAN PENDUDUK


 Selama ini negara kita sering sekali mengalami permasalahan. Permasalahan yang sering kali di hadapi oleh negara kita diantaranya adalah permasalahan kependudukan dan masalah kebudayaan. Sebenarnya masalah yang sedang dihadapi oleh negara kita tidak hanya masalah kependudukan dan kebudayaannya saja, masih banyak masalah lain yang sedang negara kita hadapi. Disini saya akan menjelaskan sedikit permasalahan yang sedang di hadapi oleh negara kita yaitu masalah kependudukan.
Selama ini, masalah kependudukan di negara kita bisa di katakan sangat memprihatinkan, dan masih belum mendapatkan perhatian dari para pemerintah ataupun tokoh masyarakat lainnya. Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik apabila sejak dulu sudah ada upaya yang sungguh dari pihak pemerintah. Ternyata masalah kependudukan dapat menimbulkan berbagai macam masalah sosial.


Contoh dari permasalah kependudukan yang sering dihadapi oleh negara kita antara lain:
1. Kepadatan penduduk
2. Gizi buruk
3. Persaingan lapangan pekerjaan
4. Meningkatnya jumlah kemiskinan
5. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
6. Rendahnya kesempatan pendidikan
7. Angka kelahiran kasar (CBR)
8. Transmigrasi
9. Usia perkawinan utama
10. Status perkawinan
11. Angka kelahiran total (FTR)
12. Ratio ibi atau anak
13. Rata-rata anak yang lahir dan hidup
Disini saya akan menjelaskan tentang maksud dai contoh-contoh permasalahan kependudukan diatas:
1. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk biasanya sering terjadi karena banyaknya masyarakat yg bertransmigrasi ke jakarta!
2. Gizi buruk
Gizi buruk ini biasa terjadi karena masyarakat yg tidak memiliki pengetahuan yg cukup tentang seberapa pentingnya menjaga kesehatan. Biasanya disebabkan kurangnya pasokan gizi pada saat ibu sedang mengandung ataupun padda saat anak mulai tumbuh!
3. Persaingan lapangan pekerjaan
Persaingan lapangan pekerjaan ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk di negara kita yg sangat tinggi dan rupanya pertumbuhan penduduk inni tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah selama ini!
4. Meningkatnya jumlah kemiskinan
Meningkatnya jumlah kemiskinan ini biasanya di sebabkan oleh kurang berkembangnya kreatifitas dari masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.
5. Persaingan untuk mendapatkan pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak ini biasa terjadi didaerah perkotaan yg padat, dan permasalahan seperti ini biasa terjadi karena perumahan yang tidak memadai sehingga terliahan menjadi kumuh.
6. Rendahnya kesempatan pendidikan
Karena di negara kita tingkat kelahirannya sangat tinggi, tentu semakin banyak fasilitas dan kinerja guru yang diperlukan, sebagai hasilnya tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai.
7. Angka kelahiran kasar
Berdasarkan perkiraan yang dihitung Biro Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa Angka Kelahiran Kasar di Indonesia telah menurun dari 33,7 per 1000 penduduk pada periode 1980-1985 menjadi 28,7 per 1000 penduduk dan 25,3 per 1000 penduduk pada periode 1985-1990 dan 1990-1995.
8. Transmigrasi
Transmigrasi merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan untuk mencari pekerjaan ataupun untuk merubah nasip mereka.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah ataupun masyarakat lain untuk sedikit mengurangi masalah kependudukan yang ada di negara kita, contohnya seperti:
1. Mengadakan program KB
2. Menekan tingginya tingkat transmigrasi dengan cara mengembalikan kembali para transmigran ke kota asal mereka
3. Pemecahan secara otoritatif
4. Pemecahan secara ilmiah
5. Pemecahan secara metafisik

Data Kependudukan Negara Indonesia Tahun 2010





BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun.
Distribusi penduduk Indonesia:


Pulau Persentase
Pulau Jawa 58%
Pulau Sumatra 21%
Pulau Sulawesi 7%
Pulau Kalimantan 6%
Bali dan Nusa Tenggara 6%
Papua dan Maluku 3%

Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang.[13] Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang.
Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km².Provinsi yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km².Provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km².

Jumat, 12 April 2013

Kepadatan penduduk berdasarkan setiap wilayah Asia


Kontur Asia
Berikut ini adalah daftar negara-negara dan wilayah menurut kepadatan penduduknya dalam jumlah penduduk/km2.
Berbeda dengan angka-angka dalam artikel negara-negara, angka-angka pada tabel ini didasarkan pada area yang mencakup perairan (danau, reservoir, sungai) dan karenanya mungkin angkanya lebih kecil di sini.
Seluruh Rusia, Mesir, dan Turki disebutkan di dalam tabel ini, meskipun hanya sebagian dari wilayah negara-negara itu berada di Asia. Georgia, Armenia, dan Azerbaijan juga dicantumkan di sini, meskipun negara-negara itu juga dapat dianggap sebagai bagian dari Eropa.
Tepi Barat dan Jalur Gaza tidak dicantumkan secara terpisah, melainkan digabungkan sebagai bagian dari wilayah Palestina.
Nama region dan
territoral dengan bendera
Luas
(km²)
Populasi
(perkiraan 1 Juli 2008)
Kepadatan Penduduk
(per km²)
Ibu kota
Asia Tengah:
 Kazakhstan[1] 2,724,927 15,666,533 5.7 Astana
 Kirgizstan 198,500 5,356,869 24.3 Bishkek
 Tajikistan 143,100 7,211,884 47.0 Dushanbe
 Turkmenistan 488,100 5,179,573 9.6 Ashgabat
 Uzbekistan 447,400 28,268,441 57.1 Tashkent
Asia Timur:
 China[2] 9,584,492 1,322,044,605 134.0 Beijing
 Hong Kong[3] 1,092 7,903,334 6,688.0 Hongkong
 Jepang 377,835 127,288,628 336.1 Tokyo
 Republik Cina (Taiwan)[4] 35,980 22,920,946 626.7 Taipei
 Makau[5] 25 460,823 18,473.3 Macau
 Mongolia 1,565,000 2,996,082 1.7 Ulan Bator
 Korea Selatan 98,480 49,232,844 490.7 Seoul
 Korea Utara 120,540 23,479,095 184.4 Pyongyang
Asia Utara:
 Rusia[6] 17,075,400 142,200,000 26.8 Moscow
Asia Tenggara:[7]
 Brunei Darussalam 5,770 381,371 60.8 Bandar Seri Begawan
 Kamboja[8] 181,035 13,388,910 74 Phnom Penh
 Indonesia[9] 1,419,588 237,512,355 159.9 Jakarta
 Laos 236,800 6,677,534 24.4 Vientiane
 Malaysia 329,847 27,780,000 84.2 Kuala Lumpur
 Myanmar 678,500 47,758,224 62.3 Naypyidaw[10]
 Filipina 300,000 92,681,453 281.8 Manila
 Singapura 704 4,608,167 6,369.0 Singapura
 Thailand 514,000 65,493,298 121.3 Bangkok
 Timor Leste[11] 15,007 1,108,777 63.5 Dili
 Vietnam 331,690 86,116,559 246.1 Hanoi
Asia Selatan:
 Afghanistan 647,500 32,738,775 42.9 Kabul
 Bangladesh 144,000 153,546,901 926.2 Dhaka
 Bhutan 47,000 682,321 14.3 Thimphu
 India[12] 3,167,590 1,147,995,226 318.2 New Delhi
 Maladewa 300 379,174 1,067.2 Malé
 Nepal 140,800 29,519,114 183.8 Kathmandu
 Pakistan 803,940 167,762,049 183.7 Islamabad
 Sri Lanka 65,610 21,128,773 298.4 Kolombo
Asia Barat:
 Arab Saudi 1,960,582 23,513,330 12.0 Riyadh
 Armenia[13] 29,800 2,968,586 111.7 Yerevan
 Azerbaijan[14] 46,870 3,845,127 82.0 Baku
 Bahrain 665 718,306 987.1 Manama
 Georgia[15] 20,460 4,630,841 99.3 Tbilisi
 Iran 1,648,195 65,875,223 42 Tehran
 Irak 437,072 28,221,181 54.9 Baghdad
 Israel 20,770 7,112,359 290.3 Jerusalem[16]
 Kuwait 17,820 2,596,561 118.5 Kuwait City
 Lebanon 10,452 3,971,941 353.6 Beirut
 Oman 212,460 3,311,640 12.8 Muscat
Bendera Negara Palestina Palestina[17] 363 1,537,269 3,315.7 Gaza
 Qatar 11,437 928,635 69.4 Doha
 Siprus[18] 9,250 792,604 83.9 Nicosia
 Suriah 185,180 19,747,586 92.6 Damaskus
 Turki[19] 756,768 71,892,807 76.5 Ankara
 Uni Emirat Arab 82,880 4,621,399 29.5 Abu Dhabi
 Yaman 527,970 23,013,376 35.4 Sanaá
 Yordania 92,300 6,198,677 57.5 Amman
Total 43,810,582 4,050,404,193 89.07
Asia adalah regional atau benua terluas dan terkenal, tergantung dari apa batasannya. Secara tradisional batasannya adalah bagian dari massa benua yang terbentang dari Afrika - Euraisa terletak ditimur Terusan Suez, pegunungan Ural dan selatan dari Pegunungan Caucasus dan Laut Kaspi serta Laut Hitam. Sekitar 60% penduduk dunia tinggal di Asia, yang mana 2% diantaranya menempati bagian utara dan separo bagian pedalaman seperti (Siberia, Mongolia, Kazakhstan, Xinjiang, Tibet, Qinghai, bagian barat Uzbekistan dan Turkmenistan); yang 98% tinggal diseparo sisa lainnya.

Referensi

  1. ^   Kazakhstan is sometimes considered a transcontinental country in Central Asia and Eastern Europe; population and area figures are for Asian portion only.
  2. ^   The state "People's Republic of China" is commonly known as simply "China", which is subsumed by the eponymous entity and civilization (China). Figures given are for mainland China only, and do not include Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
  3. ^   Hong Kong is a Special Administrative Region (SAR) of the People's Republic of China.
  4. ^   Figures are for the area under the de facto control of the Republic of China (ROC) government, commonly referred to as Taiwan. Claimed in whole by the PRC; see political status of Taiwan.
  5. ^   Makau is a Special Administrative Region (SAR) of the People's Republic of China.
  6. ^   Russia is considered a transcontinental country in Eastern Europe and Northern Asia; population and area figures are for the entire state.
  7. ^ Excludes Christmas Island and Cocos (Keeling) Islands (Australian external territories in the Indian Ocean southwest of Indonesia).
  8. ^ General Population Census of Cambodia 2008 - Provisional population totals, National Institute of Statistics, Ministry of Planning, released 3rd September, 2008
  9. ^   Indonesia is often considered a transcontinental country in Southeastern Asia and Oceania; figures do not include Irian Jaya and Maluku Islands, frequently reckoned in Oceania (Melanesia/Australasia).
  10. ^   The administrative capital of Burma (Myanmar) was officially moved from Yangon (Rangoon) to a militarised greenfield just west of Pyinmana on 6 November 2005.
  11. ^   East Timor is often considered a transcontinental country in Southeastern Asia and Oceania.
  12. ^   Includes Jammu and Kashmir, a contested territory among India, Pakistan, and the PRC.
  13. ^   Armenia is sometimes considered a transcontinental country: physiographically in Western Asia, it has historical and sociopolitical connections with Europe.
  14. ^   Azerbaijan is often considered a transcontinental country in Western Asia and Eastern Europe; population and area figures are for Asian portion only. Figures include Nakhchivan, an autonomous exclave of Azerbaijan bordered by Armenia, Iran, and Turkey.
  15. ^   Georgia is often considered a transcontinental country in Western Asia and Eastern Europe; population and area figures are for Asian portion only.
  16. ^ In 1980, Jerusalem was proclaimed Israel's united capital, following its annexation of Arab-dominant East Jerusalem during the 1967 Six-Day War. The United Nations and many countries do not recognize this claim, with most countries maintaining embassies in Tel Aviv instead.
  17. ^   Gaza and West Bank, collectively referred to as the "Occupied Palestinian Territory" by the UN, are territories partially occupied by Israel but under de facto administration of the Palestinian National Authority.
  18. ^   The island of Cyprus is sometimes considered a transcontinental territory: in the Eastern Basin of the Mediterranean Sea south of Turkey, it has historical and socio-political connections with Europe. However, the U.N. considers Cyprus to be in Western Asia, while the C.I.A. considers it to be in the Middle East.
  19. ^   Turkey is generally considered a transcontinental country in Western Asia and Southern Europe; population and area figures are for Asian portion only, excluding all of Istanbul.